
Sempat nyasar juga awalnya, ketika masuk kok PKB isinya cuma pasar malam yang penuh dengan orang berjualan seperti di pasar-pasar layaknya? Ternyata PKB yang berlokasi di Pusat Kesenian
Bali yang lebih terkenal dengan sebuta "Art Centre" itu cukup luas juga dipisah antara pedagang, pameran, dan pertunjukkan kesenianya. Bagus deh biar gak sumpek kayak pasar gitu.
Ini pertamakalinya saya datang ke Art Centre Bali. Ketika ada suara musik gamelan saya bersama seorang teman langsung menuju ke sumber suara. What?!! ternyata sudah ada ribuan orang yang sudah duduk berjejer disebuah panggung terbuka yang berkonsep seperti kolesseum Roma yang bernama Panggung Artha Chandra ini.

Pertunjukkan telah dimulai. Mulai dari Panggung yang spektakuler luasnya, dengan pencahayaan yang tidak main-main dan tidak kalah dengan lampu liga sepak bola. Gong Mepadu atau Tarung Gong atau istilah kerennya battle antara 2 group kesenian yang mewakili masing-masing kabupaten di Bali. Dimulai!!!
Kabupaten Jembrana membuka pertunjukkan permainan instrumen gamelan tradisional bali dengan sedikit sentuhan aransemen moderen. Sambil memainkan musik di atas panggung sebelah kanan mereka melakukan atraksi yang menarik. Tidak hanya cuma duduk memainkan musik gamelan mereka, sehingga mengundang tepuk tangan riuh dari ribuan penonton plus suit-suitan ala khas Indonesia :D. Salut deh dari seluruh penonton yang menyaksikan kira-kira 90%-nya adalah lokal dan sisanya bule. Siapa bilang orang Indonesia gak apreciate dengan kesenian sendiri, atau cuma orang Bali doang kali ya???

Pantesan...?! Kalau memang begitu makanya belum ada provinsi lain di Indonesia yang bisa menjadi tujuan wisata sehebat Bali. Oya setelah Kabupaten Jembrana kini saatnya battle dilanjutkan oleh kabupaten Karangasem. Menampilkan tarian "Madu Dara" yang mengisahkan kegiatan remaja-remajanya pada saat adu burung Dara.
Ini benar-benar pertunjukkan serius spektakuler. Busana yang didesain sesuai ciri khas masing-masih daerah dari bahan berkualitas dan detail yang spektakuler mebuat kita puas melihatnya. Kalau berdasarkan pengamatan saya atas pertunjukkan ini ternyata orang Bali itu putih-putih, cantik-cantik, cakep-cakep, benar-benar seperti melihat orang-orang kerajaan-kerjaan gitu. Kerajaan Inggris kalah deh sama Bali. Pakaian pengantin Kate Middleton juga kalah deeeeh sama Pakaian puteri-puteri keraton Bali ini. (Cieee sombongnya, iya dooonngg wkwkwk tepatnya kita harus bangga jadi Indonesia makanya mereka rame-rame datang ke Bali).

Setelah pertunjukkan seni tari Madu Dara diakhiri dengan pelepasan merpati oleh penari cowoknya, tiba giliran Kaupaten Jembrana. Dengan sedikit lebih serius dengan aransemennya yang klasik dan penuh dengan nasehat-nasehat. Tidak seperti penampilan Karangasem yang menyuguhkan koreografi yang menarik antara penggambaran cowok-cowoknya untuk menggoda cewek-ceweknya. Sampe-sampe teman disebelah saya bilang.
"Gila yah?! Seru lho gerakkanya itu menyatu dan menarik untuk di tonton!" Katanya. Yah tidak membosankan, benar-benar penuh semangat untukk battle mereka. Indosiar harus respect nih sama mereka, yang cuma tayangkan "Celebrities Dance" dengan tarian impor semua.
Gimana gak seru?! Kalau saya tahu ada pertunjukkan spektakuler seperti ini? Saya gak akan ragu-ragu menyisihkan tiket Rp 100.000,- s/d Rp 200.000,- dalam anggaran liburan saya.

Bisa nilai sendiri kan? Berapa biayanya tuh untuk kualitas make up seperti penganten ini dan hair do seperti ini? Kain sejenis songket khas Bali seperti kamu lihat di foto ini saya yakin bukan untuk sebuah pertunjukkan yang murahan.
Mulai dari sekarang saya kalendarkan setiap pertengahan bulan Juni sampai pertengan Juli saya harus ke Bali. Walaupun tiket pesawat mahal saat peak season ini. What ever....! wkwkwkwk.

0 comments:
Post a Comment